Pemuda oh Pemuda
sumber gambar |
Selain dengan upacara bendera
yang wajib diikuti di sekolah, Apakah dengan Up date status fb? Ngetwit?
Upload gambar di instagram? Heeemmmm, bisa jadi!!! Bisa jadi!!! Sudah bisa
diprediksi besok akan banyak status-status bertemakan Sumpah Pemuda. Belum tahu deh ntar nadanya positif atau
negatif.
Any way, kali ini hal yang ingin
disoroti adalah Pemuda dan benda-benda canggih disekitarnya yang lebih sering
dibilang gadget. Tidak dipungkiri kemajuan teknologi sudah teramat pesat
dan telah menjamah berbagai lini. Terutama kemajuan dalam teknologi
telekomunikasi. Munculah sekarang ponsel cerdas seperti BlackBerry, iPhone atau
Samsung Galaxy dan masih ponsel-ponsel lain yang nggak kalah pintarnya. Gadget-gadget
itu kini ada pada genggaman para pemuda dengan sekejap mereka bisa terhubung
dengan teman-teman yang berada entah di mana. Mereka terhubung di dunia maya secara online. Mereka
berteman, pamer talenta, bergaul, membentuk komunitas, berkeluh kesah dan
berbelanja di dunia maya. Mereka sangat paham dengan teknologi informasi
berikut para selebritasnya.
Tak punya smartphone apakah
berarti ketinggalan peradapan?
Padahal ponsel pintar membawa efek candu yang
membuat penggunanya menjadi ketergantungan. Karena segala kemudahan yang
ditawarkannya makanya pada betah tu kalao harus melototin gadgetnya. Fb-an lah,
twitteran lah, dan lain-lain.
Ngomong-ngomong tentang media
sosial, ada fb dan twitter yang lagi hits di kalangan mereka. Ada berapa banyak
sih teman kalian di fb? Berapa follower kamu di twitter? Ratusan? Atau bahkan
ribuan? Kalau sudah banyak seperti itu, pertanyaannya berapa banyak yang kamu
kenal dan akrab? Bisa dipastikan tidak lebih dari 15 orang. Lalu sisanya? Haaaa,
pasti untuk keren-kerenan aja, nih lho temen fb ku atau followers ku udah
sampai 5000 orang. See?
Oke deh, kita semua sepakat kalau
teknologi (melalui Sosmed) mendekatkan yang
jauh, tapi disamping itu yang dekat malah jadi jauh. Hemmm, kok bisa. Yah!! Mereka
terlalu asyik dengan gadget masing-masing. Sebagai contoh gejala murid yang
online sepanjang hari di kelas menunjukkan yang jauh menjadi dekat sedangkan
pengajaran yang diberikan gurunya menjadi jauh.
Tanpa disadari, kebiasaan
bersentuhan dengan teknologi melahirkan karakter-karakter baru generasi alay
seperti multitasking, selfish, narsis, egois, dan Asri (Asik sendiri). Dunia digital
tidak hanya mengubah cara berkomunikasi tapi juga mengubah pikiran, ucapan,
tindakan, kebiasaan dan karakter orang. Sering sekali kejadian seseorang merasa
sepi ataupun merasa sendiri padahal dia sedang bersma orang lain. Meski sedang
bersama teman ataupun keluarga pikiran melayang jauh ke tempat lain. Nggak bosen-bosennya
ngecek apa tau siapa yang lagi happening di dunia maya.
Ayolah kawan, hidup nggak hanya
sebatas layar smarphone dengan segala kemudahan dan kecerdasannya. Mulailah tengok
kiri dan kanan kalian, percuma kalau punya teman fb ribuan tapi tetangga
sebelah nggak kenal. Menjalin hubungan pertemanan di dunia maya boleh-boleh
saja tapi interaksi sosial secara nyata tetap harus dilakukan. Menjadi generasi alay sah-sah saja, asalkan
tahu tempatnya.
See? Ok deh, selamat merayakan
hari Sumpah Pemuda.
Semangat Berkarya, Semangat
Pemuda,.
(C_12)
Comments
Post a Comment