Sepenggal Cerita tentang Kak Azrul
Kak Azrul saat menghadiri Welcoming Party kegiatan Sosialisai UU Gerakan Pramuka |
Innalillahi wainna illahiraji’un!Telah berpulang kepangkuan-Nya Ketua Kwartir Nasional tahun 2008-2013 Kak Prof. Dr. Dr. Azrul Azwar, MPH Selasa 1 April 2014 pukul 17:55 WIB di RSCM Jakarta. Mari kita doakan kakak kita, putra terbaik bangsa semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT. Amiin
Sebuah
pesan singkat dari seorang kawan nan jauh di sana. Kaget, dan tidak percaya
awalnya ketika pertama mendaat kabar itu. Segera cek media sosial memastikan
apakah itu kabar hoax atau bukan. Ternyata memang benar, Kak Azrul begitu
beliau biasa disapa telah tiada untuk selama-lamanya. Untuk itu, spesial kami
persembahkan sebuah catatan kecil rekam jejak perjalanan Kak Azrul yang kami
rangkum dari berbagai sumber sebagai wujud apresiasi atas jasa-jasa beliau di
dunia kepramukaan.
6
Juni 1945 di Kutacene Nanggroe Aceh Darussamlam, Azrul Azwar kecil terlahir. Beliau
tumbuh menjadi sosok yang benar-benar perfeksionis namun tetap bersahaja. Gelar
S1, S3 dan Guru Besar diperolehnya dari Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Sedangkan titel S2 beliau dapatkan dari Universitas Hawai (USA). Meskipun
dirinya memiliki latar belakang pendidikan kedokteran, namun dunia kepramukaan
bukanlah dunia yang asing bagi beliau, sebab dalam menjalani prosfesinya
sebagai dokter, Kak Azrul kerap berinteraksi dengan masyarakat luas.
Latar
belakang pendidikannya yang berhubungan dengan jagat medikal membuat sebagian
pihak meraguan kapabilitas kepemimpinan beliau ketika awal dinobatkan sebagai
Ketua Kwartir Nasional. Namun seiring dengan prestasi yang telah beliau
torehkan, kini semua pihak meyakini akan kevisioneran dan kecemerlangannya
dalam memimpin. Hal ini terbukti dengan terpilihnya kembali Kak Azrul sebagai
Kakwarnas diperiode 2008-2013.
Jam
terbang Kak Arul Awar dalam dunia kepramukaan, tidak diragukan lagi. sebelu
mejabat sebagai Kakwarnas beliau pernah menduduki jabatan posisi sebagai
Pemimpin Satuan Karya (Pinsaka) Bakti Husada tingkat Nasional (1998-2003).
Bahkan sejak tahun 1998 beliau sudah aktif sebagai andalan Nasional.
Dipertengahan
tahun 2013 beliau sempat jatuh sakit akibat ganguan lever. Bahkan beliau sempat
menjalani operasi tranplantasi (pencangkokkan) hati di National University Hospital,
Singapura. Setelah operasi tersebut kesehatan
beliau sempat pulih sehingga dapat beraktivitas seperti biasa. Namun Tuhan
berkata lain, hari ini 1 April 2014 di RSCM Jakarta, pukul 17:55 Kak Azrul
berpulang untuk selama-lamanya. Semoga amal dan ibadah beliau diterima Allah
SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Amiin.
Comments
Post a Comment